Jumat, 29 Juni 2012

komunikasi viltual

(KOMUNIKASI VIRTUAL)

Komunikasi semakin lebih efektif setelah munculnya media komunikasi dengan menggunakan internet atau “the network of the network”. Dalam konteks ini internet dikenal sebagai media komunikasi virtual. Komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan melalui ruang maya (cyberspace) yang bersifat interaktif.

Komunikasi virtual adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan  ( melalui ) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif.

Komunikasi virtual (virtual communications) sering disalahpahami sebagai “alam maya” namun sebenarnya keberadaan system elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan representasi informasi digital yang bersifat diskrit.

Komunitas virtual bertujuan untuk hiburan saja. Pada komunitas virtual memungkinkan para penggunanya ketergantungan dan berperilaku konsumtif, selain itu anggota komunitas virtual sulit diketahui identitasnya karena para cyber ( sebutan pengguna layanan virtual dalam komuniats virtual) menyembunyikan identitasnya

Kemajuan tekhnologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Yahoo, Messengger, IRC, MailingList, Online Forum, Weblog dan Friendster adalah contoh bagaimana manusia tetap berusaha berkumpul dan menjalin hubungan dan berbagi kesamaan dengan manusia – manusia lain. Sehingga komunitas virtual berlanjut dengan terbentuknya komunitas fisik alias terjadi pertempuran antar para anggotanya. Komunitas dalam berbagai bentuk ini telah terjadi kumpulan sekelompok orang dengan segmentasi tertentu dan biasanya terjadi proses pertukaran informasi yang cepat dengan adanya tekhnologi internet. Interaksi yang terjadi dalam komunitas virtual tidak terjadi secara langsung atau tida secara face to face karena komunikasi berada pada dunia maya.

Internet merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Layanan yang ditawarkan juga beragam. Kita dapat menikmati fasilitas-fasilitas seperti e-mail, chatting (mIR Chat) dan web.

1.      Komunikasi Virtual

a.       Bandingkanlah dan analisalah perbedaan, kelebihan, kekurangan antara konsep, unsure dan model komunikasi virtual (e-mail, chatting dan web) dengan model klasik!

A.    E-Mail

Merupakan layanan internet yang diminati banyak orang di dunia. E-Mail adalah suatu bentuk layanan internet yang menawarkan penyampaian pesan secara luas. E-mail atau “electronic mail” berbentuk asynchronous communications (komunikasi asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak berada pada tempat dan waktu yang sama.

Kelebihan :

Ø   Proses komunikasinya bersifat terbuka, artinya pengirim dan penerima pesan memiliki kepentingan yang sama.

Kekurangan :

Ø   feedback  tertunda, di mana meskipun pesan dikirim langsung oleh pengirim, namun pesannya tidak langsung dapat diterima dan feedback-nya tidak dapat langsung dikirimkan kepada pengirim. Penerima harus melakukan connection untuk bias menjawab pesan yang dikirim oleh pengirim.

Ø  Penyampaian pesan antara sender dan recipient tergantung pada prinsip-prinsip semantic.

Ø  Pengirim dan penerima pesan pada umumnya sudah saling mengenal.

Ø   Memungkinkan terjadinya salah persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk linguistic ataupun petunjuk prosemik (tinjauan psikologis).

B.     Chatting (Internet Relay Chat)

Ini merupakan layanan yang banyak diminati oleh para remaja di seluruh dunia. Di mana layanan room chat ini menawarkan kita untuk dapat berinteraksi secara langsung kepada banyak orang. Room chat atau biasa disebut chatting adalah suatu program untuk para pengguna internet di mana saja, tujuannya agara dapat mengenal satu sama lain, yang berada di belahan dunia lain, berifat synchronous communications yaitu pengirim dan penerima pesan berada pada tempat dan waktu yang sama. Termasuk media komunikasi interaktif. Ada banyak layanan yang dapat kita nikmati misalnya MIRC atau Yahoo! Messanger (YM). Dengan chatting kita dapat melihat wajah orang yang baru kita kenal apa bila computer kita dilengkapi dengan camera, sehingga dengan webcam kita dapat berinteraksi secara tatap muka dengan orang tersebut

Kelebihan :

Ø  dapat berinteraksi secara tatap muka, dengan webcam

Ø  feedback dapat langsung dirasakan, feedback berulang-ulang (direct feed back synchronous)

Ø  bebas berinteraksi

Ø  dapat berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia

Ø  komunikasi yang terjalin dapat berlanjut

Kekurangan :

Ø  komunikasinya bersifat tertutup

Ø  bentuk pesan tergantung pengirim dan maknanya terkadang susah dipahami oleh penerima

Ø  bahasa yang digunakan, pengetahuan semantic, budaya serta etika dapat menjadi kendala dalam melakukan interaksi chatting.

Ø  Hambatan teknis, seperti disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan computer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet.

C.    Websites

Secara teknis, websites adalah sebuah system di mana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext. Layanan ini dapat dimanfaatkan untuk memasang informasi secara on line dan bersifat virtual (maya) yang memiliki kaitan (link) informasi yang tidak terbatas.

Web dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang disebut Browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam webserver melalui protocol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Beberapa yang cukup popular Microsoft Internet Explorer, Netscape Navigator, Opera, Mozila Fox,dll. Selain itu, juga terdapat produk browser yang hanya dikenal dikalangan terbatas

Kelebihan :

Ø  Dapat dinikmati kapan saja

Ø  Informasi yang ditawarkan sangat lengkap

Ø  Bebas mencari informasi

Ø  Informasi bersifat umum

Ø  Informasinya lebih actual

Ø  Informasinya juga bersifat highlight

Kekurangan :

Ø  Feedback bersifat asynchronous communications

Ø  Hambatan mekanis, yakni server down, disconnect dan conection failed. Tidak terjadinya koneksi antara computer user dengan jaringan internet.

Ø  Hambatan bahasa dari web dominant luar negeri yang lebih banyak eksposurenya disbanding web dominant dalam negeri.

Ø  User terkadang tidak tahu untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam web.

Ø  Adanya keterbatasan informasi dalam web yang diinginkan oleh user sehingga tidak memberikan kepuasan pada pengguna.

KOMUNITAS VIRTUAL

a.       Apa perbedaan antara komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks sosiologi?

b.      Bagaimana perbedaan dalam hal interaksi dan komunikasi di antara dua komunitas yang berbeda itu?

a)      Pada prinsipnya komunitas virtual merupakan sebuah forum di mana para anggotanya saling bebas berhubungan dengan mengeluarkan pendapat, namun hal ini dalam konteks ruang maya (cyberspace). Komunitas virtual ini, meliputi sekelompok orang yang melakukan komunikasi atau berinteraksi melalui multimedia. Jadi kesimpulannya, Virtual Community adalah kelompok yang interaktif, dibangun atas dasar konsep “many-to-many communications” didesain untuk menarik anggota, membuat mereka terlibat lebih dalam di dalam komunitas, mempunyai satu focus yang dapat membuat anggota komunitas itu datang kembali.

Sedangkan dalam konteks sosiologi, masih berkaitan tentang filosofi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau terpisah dengan manusia yang lain. Komunitas dalam kontek ini, merupakan sekelompok orang yang terlibat dalam kepentingan yang sama, saling berinteraksi satu sama lain.

b)     Perbedaan interaksi komunikasi antar kedua komunitas itu (komunitas virtual dan komunitas sosiologi) yaitu :

                                             I.      Komunitas virtual yang terlibat berada di dunia maya “cyberspace” sedangkan komunitas sosiologi dapat bertatap muka langsung.

                                          II.      Pada komunitas virtual biasanya dapat bertujuan untuk komersial, sedangkan komunitas sosiologi untuk keakraban saja (saling mengenal satu sama lain).

                                       III.      Feedback pada komunitas virtual biasanya tidak langsung dan sifatnya asynchronous communications. Sedangkan pada komunitas sosiologi, feedback dapat dirasakan langsung dan bersifat synchronous communications.

Sekelompok manusia yang mempunyai hobi yang sama yaitu, masuk dalam dunia maya dan di dalam komunitasnya tersebut mempunya kepentingan yang sama antar beberapa pengguna layanan internet ini. Biasanya komunitas virtual adalah mereka-mereka yang benar-benar berinteraksi malalui ruang maya baik melalui email, chating, website, ataupunyang sedang marak akhir- akhir ini yaitu pengguna friendster. Para pengguna friendster merasa mempunyai dunia ke dua setelah dunia nyata, yaitu dunia maya melalui sebuah komunitas virtual. Dalam komuniats viertual nilai-nilai kesopanan di nomor duakan dan hal ini mengakibatkan munculnya kriminalitas melalui cyberspace.

Komunitas virtual bertujuan untuk hiburan saja. Pada komunitas virtual memungkinkan para penggunanya ketergantungan dan berperilaku konsumtif, selain itu anggota komunitas virtual sulit diketahui identitasnya karena para cyber ( sebutan pengguna layanan virtual dalam komuniats virtual) menyembunyikan identitasnya.

Komunikasi virtual : proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau cyberspace. Komunikasi virtual bisa dikatakan berkomunikasi melalui dunia maya. Dalam model komunikasi virtual contohnya adalah seperti chating, browsing, dan email melalui internet. Komunikasi virtual (virtual communications) sering disalahpahami sebagai “alam maya” namun sebenarnya keberadaan system elektronik itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan representasi informasi digital yang bersifat diskrit.

Pada dasarnya komunitas virtual bisa dibedakan menjadi dua jenis. Merujuk pada penjelasan Tonnies dalam bukunyaCommunity and Asociation yang terbit tahun 1955 (dikutip David Bell, 2001:94) bahwa komunitas terbagi menjadi Gemeinschaft  danGesellschaft. Gemeinschaft merujuk pada jenis komunitas yang berkarakter ’total community’ di mana setiap individu maupun aspek-aspek sosial di dalamnya berinteraksi secara vertikal maupun horisontal, berjalan secara stabil dan dalam waktu yang lama, merupakan hasil dari adanya kesamaan maupun kebutuhan, terbentuk dari adanya pertukaran ritual maupun simbol-simbol sebagaimana yang terjadi dalam interaksi sosial secara nyata yang dibangun secara face-to-face interactions. Inilah yang disebut Tonnies sebagai komunitas (dalam pengertian) tradisional; dimana setiap individu membantu individu yang lain, setiap individu mengenal identitas atau informasi individu yang lain, dan ikatan yang terjalin antarindividu sangat kuat serta menjelma dalam berbagai wujud.

Sedangkan Gesellschaft adalah kebalikan dari kondisi Gemeinschaft.Ditenggarai oleh derasnya urbanisasi di kota-kota besar, Tonnies menjelaskan bahwa jenis komunitas ini terbentuk dari berbagai aspek yang sangat heterogen. Setiap anggota komunitas memiliki kepentingan yang berbeda-beda, komitmen yang berbeda, dan tidak adanya ikatan antar individu begitu juga dengan norma atau nilai-nilai yang menjadi pengikatnya. Hubungan yang terjadi antar individu dalam komunitas ini terjadi sangat dangkal dan lebih bersifat instrumen formal belaka. Dalam Gesellschaft, komunitas tidak berkembang secara simultan dan tidak membesar; meski anggota komunitas yang ada di dalamnya secara kuantitas berjumlah besar, sebagaimana penduduk di ibu kota, dan setiap individu akan bertemu dengan individu lainnya setiap waktu namun hubungan yang terjalin hanyalah parsial dan sementara. Sebagaimana diungkapkan oleh  Kollock dan Smith (1999:16) ’there is great deal of loneliness in the lives of many city dwellers’.

Dua jenis komunitas yang disodorkan oleh Tonnies ini pada dasarnya mewakili jenis komunitas yang ada di ruang siber. Namun, pilihan apakah individu itu akan menjadi Gemeinschaft  dan Gesellschaft itu tergantung dari pilihan individu itu sendiri, bukan dibentuk oleh kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan sosial yang dibentuk dalam waktu yang lama sebagaimana di kehidupan nyata. Ia bisa menjadi individu yang aktif dalam komunitas virtual, meiliki jalinan antaranggota forum yang kuat, dan membagi nilai-nilai kebersamaan. Tetapi dilain sisi dia juga bisa sekadar menjadi kaum urban yang bergerak dari kehidupan nyata atau offline ke online—selayaknya  kaum urban di kota besar—dengan tidak melibatkan diri lebih jauh di komunitas virtual tersebut. Sekadar melihat ada topik diskusi apa yang menarik atau mencari kebutuhan offline dan jika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka komunitas virtual itupun ditinggalkan.

MANFAAT KOMUNITAS VIRTUAL

  Dari segi sosialisasi, rasa sosial kita sebagai manusia akan terasa lebih besar karena dengan masuk dalam komunitas virtual maka kita dapat mengenal siapapun itu dan dari manapun itu. Kita bisa dnegan mudah mencari teman dari daerah yang berbeda, pulau yang berbeda, suku yang berbeda, maupun negara yang berbeda.

  Kita bisa saling bertukar pikiran, mendiskusikan atau hal-hal yang kita senangi. Dalam komunitas inipun kita bisa membicarakan pekerjaan, bisnis, atau masalah pendidikan. Dengan begitu pekerjaan tidak melulu dilakukan hanya dalam kantor, atau ruangan namun dalam jarak jauhpun kita bisa melakuakan bisnis kita.

1 komentar: