komunikasi viltual
(KOMUNIKASI
VIRTUAL)
Komunikasi semakin lebih efektif setelah munculnya
media komunikasi dengan menggunakan internet
atau “the network of the network”.
Dalam konteks ini internet dikenal sebagai media komunikasi virtual. Komunikasi
virtual adalah proses penyampaian pesan melalui ruang maya (cyberspace) yang bersifat
interaktif.
Komunikasi virtual adalah komunikasi dimana proses
penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan ( melalui ) cyberspace / ruang maya yang
bersifat interaktif.
Komunikasi virtual (virtual communications) sering disalahpahami sebagai “alam maya”
namun sebenarnya keberadaan system elektronik itu sendiri adalah konkrit di
mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan representasi informasi
digital yang bersifat diskrit.
Komunitas
virtual bertujuan untuk hiburan saja. Pada komunitas virtual memungkinkan para
penggunanya ketergantungan dan berperilaku konsumtif, selain itu anggota
komunitas virtual sulit diketahui identitasnya karena para cyber ( sebutan
pengguna layanan virtual dalam komuniats virtual) menyembunyikan identitasnya
Kemajuan
tekhnologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam
berinteraksi dan bersosialisasi. Yahoo, Messengger, IRC, MailingList, Online
Forum, Weblog dan Friendster adalah contoh bagaimana manusia tetap berusaha
berkumpul dan menjalin hubungan dan berbagi kesamaan dengan manusia – manusia
lain. Sehingga komunitas virtual berlanjut dengan terbentuknya komunitas fisik
alias terjadi pertempuran antar para anggotanya. Komunitas dalam berbagai
bentuk ini telah terjadi kumpulan sekelompok orang dengan segmentasi tertentu
dan biasanya terjadi proses pertukaran informasi yang cepat dengan adanya
tekhnologi internet. Interaksi yang terjadi dalam komunitas virtual tidak
terjadi secara langsung atau tida secara face to face karena komunikasi berada
pada dunia maya.
Internet
merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia.
Layanan yang ditawarkan juga beragam. Kita dapat menikmati fasilitas-fasilitas
seperti e-mail, chatting (mIR Chat) dan web.
1.
Komunikasi
Virtual
a.
Bandingkanlah
dan analisalah perbedaan, kelebihan, kekurangan antara konsep, unsure dan model
komunikasi virtual (e-mail, chatting dan web) dengan model klasik!
A.
E-Mail
Merupakan layanan internet yang
diminati banyak orang di dunia. E-Mail adalah suatu bentuk layanan internet
yang menawarkan penyampaian pesan secara luas. E-mail atau “electronic mail” berbentuk asynchronous communications (komunikasi
asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak
berada pada tempat dan waktu yang sama.
Kelebihan
:
Ø Proses komunikasinya bersifat terbuka, artinya
pengirim dan penerima pesan memiliki kepentingan yang sama.
Kekurangan
:
Ø feedback tertunda, di mana meskipun pesan dikirim
langsung oleh pengirim, namun pesannya tidak langsung dapat diterima dan feedback-nya tidak dapat langsung
dikirimkan kepada pengirim. Penerima harus melakukan connection untuk bias menjawab pesan yang dikirim oleh pengirim.
Ø Penyampaian
pesan antara sender dan recipient tergantung pada
prinsip-prinsip semantic.
Ø Pengirim dan
penerima pesan pada umumnya sudah saling mengenal.
Ø Memungkinkan terjadinya salah persepsi dan
pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk
linguistic ataupun petunjuk prosemik (tinjauan psikologis).
B.
Chatting
(Internet Relay Chat)
Ini merupakan layanan yang banyak
diminati oleh para remaja di seluruh dunia. Di mana layanan room chat ini menawarkan kita untuk
dapat berinteraksi secara langsung kepada banyak orang. Room chat atau biasa
disebut chatting adalah suatu program
untuk para pengguna internet di mana saja, tujuannya agara dapat mengenal satu
sama lain, yang berada di belahan dunia lain, berifat synchronous communications
yaitu pengirim dan penerima pesan berada pada tempat dan waktu yang sama.
Termasuk media komunikasi interaktif. Ada banyak layanan yang dapat kita
nikmati misalnya MIRC atau Yahoo! Messanger (YM). Dengan chatting kita dapat melihat wajah orang yang
baru kita kenal apa bila computer kita dilengkapi dengan camera, sehingga
dengan webcam kita dapat berinteraksi secara tatap muka dengan orang
tersebut
Kelebihan
:
Ø dapat
berinteraksi secara tatap muka, dengan webcam
Ø feedback dapat langsung dirasakan, feedback berulang-ulang (direct
feed back synchronous)
Ø bebas
berinteraksi
Ø dapat
berinteraksi dengan banyak orang di seluruh dunia
Ø komunikasi yang
terjalin dapat berlanjut
Kekurangan
:
Ø komunikasinya
bersifat tertutup
Ø bentuk pesan
tergantung pengirim dan maknanya terkadang susah dipahami oleh penerima
Ø bahasa yang
digunakan, pengetahuan semantic, budaya serta etika dapat menjadi kendala dalam
melakukan interaksi chatting.
Ø Hambatan teknis,
seperti disconnect ataupun server down, yang tidak memungkinkan
computer yang digunakan terkoneksi dalam jaringan internet.
C.
Websites
Secara teknis, websites adalah sebuah system di mana informasi dalam bentuk teks,
gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipresentasikan dalam bentuk hypertext.
Layanan ini dapat dimanfaatkan untuk memasang informasi secara on line dan bersifat virtual (maya) yang
memiliki kaitan (link) informasi yang
tidak terbatas.
Web
dapat diakses oleh perangkat lunak web client yang disebut Browser.
Browser membaca halaman-halaman web
yang tersimpan dalam webserver
melalui protocol yang disebut HTTP (Hypertext
Transfer Protocol). Beberapa yang cukup popular Microsoft Internet Explorer,
Netscape Navigator, Opera, Mozila Fox,dll. Selain itu, juga terdapat
produk browser yang hanya dikenal
dikalangan terbatas
Kelebihan
:
Ø Dapat dinikmati
kapan saja
Ø Informasi yang
ditawarkan sangat lengkap
Ø Bebas mencari
informasi
Ø Informasi
bersifat umum
Ø Informasinya
lebih actual
Ø Informasinya
juga bersifat highlight
Kekurangan
:
Ø Feedback bersifat asynchronous communications
Ø Hambatan
mekanis, yakni server down, disconnect dan
conection failed. Tidak terjadinya
koneksi antara computer user dengan jaringan internet.
Ø Hambatan bahasa
dari web dominant luar negeri yang
lebih banyak eksposurenya disbanding web
dominant dalam negeri.
Ø User terkadang
tidak tahu untuk mengeksplorasi suatu web melalui icon-icon yang terdapat dalam
web.
Ø Adanya
keterbatasan informasi dalam web yang diinginkan oleh user sehingga tidak memberikan kepuasan pada pengguna.
KOMUNITAS
VIRTUAL
a.
Apa
perbedaan antara komunitas virtual dengan pengertian komunitas dalam konteks
sosiologi?
b.
Bagaimana
perbedaan dalam hal interaksi dan komunikasi di antara dua komunitas yang
berbeda itu?
a)
Pada prinsipnya komunitas virtual
merupakan sebuah forum di mana para anggotanya saling bebas berhubungan dengan
mengeluarkan pendapat, namun hal ini dalam konteks ruang maya (cyberspace). Komunitas virtual ini,
meliputi sekelompok orang yang melakukan komunikasi atau berinteraksi melalui multimedia. Jadi kesimpulannya, Virtual Community adalah kelompok
yang interaktif, dibangun atas dasar konsep “many-to-many communications”
didesain untuk menarik anggota, membuat mereka terlibat lebih dalam di dalam
komunitas, mempunyai satu focus yang dapat membuat anggota komunitas itu datang
kembali.
Sedangkan dalam konteks sosiologi,
masih berkaitan tentang filosofi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau terpisah dengan manusia yang
lain. Komunitas dalam kontek ini, merupakan sekelompok orang yang terlibat
dalam kepentingan yang sama, saling berinteraksi satu sama lain.
b)
Perbedaan interaksi komunikasi antar kedua komunitas
itu (komunitas virtual dan komunitas sosiologi) yaitu :
I.
Komunitas virtual yang terlibat berada di dunia maya
“cyberspace” sedangkan komunitas sosiologi dapat bertatap muka langsung.
II.
Pada komunitas virtual biasanya dapat bertujuan
untuk komersial, sedangkan komunitas sosiologi untuk keakraban saja (saling
mengenal satu sama lain).
III.
Feedback pada komunitas
virtual biasanya tidak langsung dan sifatnya asynchronous communications.
Sedangkan pada komunitas sosiologi, feedback
dapat dirasakan langsung dan bersifat synchronous communications.
Sekelompok
manusia yang mempunyai hobi yang sama yaitu, masuk dalam dunia maya dan di
dalam komunitasnya tersebut mempunya kepentingan yang sama antar beberapa
pengguna layanan internet ini. Biasanya komunitas virtual adalah mereka-mereka
yang benar-benar berinteraksi malalui ruang maya baik melalui email, chating,
website, ataupunyang sedang marak akhir- akhir ini yaitu pengguna friendster.
Para pengguna friendster merasa mempunyai dunia ke dua setelah dunia nyata,
yaitu dunia maya melalui sebuah komunitas virtual. Dalam komuniats viertual
nilai-nilai kesopanan di nomor duakan dan hal ini mengakibatkan munculnya
kriminalitas melalui cyberspace.
Komunitas
virtual bertujuan untuk hiburan saja. Pada komunitas virtual memungkinkan para
penggunanya ketergantungan dan berperilaku konsumtif, selain itu anggota
komunitas virtual sulit diketahui identitasnya karena para cyber ( sebutan
pengguna layanan virtual dalam komuniats virtual) menyembunyikan identitasnya.
Komunikasi
virtual : proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau
cyberspace. Komunikasi virtual bisa dikatakan berkomunikasi melalui dunia maya.
Dalam model komunikasi virtual contohnya adalah seperti chating, browsing, dan
email melalui internet. Komunikasi virtual (virtual communications) sering
disalahpahami sebagai “alam maya” namun sebenarnya keberadaan system elektronik
itu sendiri adalah konkrit di mana komunikasi virtual sebenarnya dilakukan
dengan representasi informasi digital yang bersifat diskrit.
Pada dasarnya komunitas virtual bisa
dibedakan menjadi dua jenis. Merujuk pada penjelasan Tonnies dalam bukunyaCommunity
and Asociation yang terbit tahun 1955 (dikutip David Bell, 2001:94)
bahwa komunitas terbagi menjadi Gemeinschaft danGesellschaft. Gemeinschaft merujuk
pada jenis komunitas yang berkarakter ’total community’ di mana
setiap individu maupun aspek-aspek sosial di dalamnya berinteraksi secara
vertikal maupun horisontal, berjalan secara stabil dan dalam waktu yang lama,
merupakan hasil dari adanya kesamaan maupun kebutuhan, terbentuk dari adanya
pertukaran ritual maupun simbol-simbol sebagaimana yang terjadi dalam interaksi
sosial secara nyata yang dibangun secara face-to-face interactions.
Inilah yang disebut Tonnies sebagai komunitas (dalam pengertian) tradisional;
dimana setiap individu membantu individu yang lain, setiap individu mengenal
identitas atau informasi individu yang lain, dan ikatan yang terjalin
antarindividu sangat kuat serta menjelma dalam berbagai wujud.
Sedangkan Gesellschaft adalah kebalikan
dari kondisi Gemeinschaft.Ditenggarai oleh derasnya urbanisasi di
kota-kota besar, Tonnies menjelaskan bahwa jenis komunitas ini terbentuk dari
berbagai aspek yang sangat heterogen. Setiap anggota komunitas memiliki
kepentingan yang berbeda-beda, komitmen yang berbeda, dan tidak adanya ikatan
antar individu begitu juga dengan norma atau nilai-nilai yang menjadi
pengikatnya. Hubungan yang terjadi antar individu dalam komunitas ini terjadi
sangat dangkal dan lebih bersifat instrumen formal belaka. Dalam Gesellschaft,
komunitas tidak berkembang secara simultan dan tidak membesar; meski anggota
komunitas yang ada di dalamnya secara kuantitas berjumlah besar, sebagaimana
penduduk di ibu kota, dan setiap individu akan bertemu dengan individu lainnya
setiap waktu namun hubungan yang terjalin hanyalah parsial dan sementara.
Sebagaimana diungkapkan oleh Kollock dan Smith (1999:16) ’there is
great deal of loneliness in the lives of many city dwellers’.
Dua jenis komunitas yang disodorkan
oleh Tonnies ini pada dasarnya mewakili jenis komunitas yang ada di ruang
siber. Namun, pilihan apakah individu itu akan menjadi Gemeinschaft dan Gesellschaft itu
tergantung dari pilihan individu itu sendiri, bukan dibentuk oleh kebiasaan
yang terjadi dalam kehidupan sosial yang dibentuk dalam waktu yang lama
sebagaimana di kehidupan nyata. Ia bisa menjadi individu yang aktif dalam
komunitas virtual, meiliki jalinan antaranggota forum yang kuat, dan membagi
nilai-nilai kebersamaan. Tetapi dilain sisi dia juga bisa sekadar menjadi kaum
urban yang bergerak dari kehidupan nyata atau offline ke online—selayaknya
kaum urban di kota besar—dengan tidak melibatkan diri lebih jauh di komunitas
virtual tersebut. Sekadar melihat ada topik diskusi apa yang menarik atau
mencari kebutuhan offline dan jika kebutuhan tersebut
terpenuhi, maka komunitas virtual itupun ditinggalkan.
MANFAAT
KOMUNITAS VIRTUAL
Dari
segi sosialisasi, rasa sosial kita sebagai manusia akan terasa lebih besar
karena dengan masuk dalam komunitas virtual maka kita dapat mengenal siapapun
itu dan dari manapun itu. Kita bisa dnegan mudah mencari teman dari daerah yang
berbeda, pulau yang berbeda, suku yang berbeda, maupun negara yang berbeda.
Kita
bisa saling bertukar pikiran, mendiskusikan atau hal-hal yang kita senangi.
Dalam komunitas inipun kita bisa membicarakan pekerjaan, bisnis, atau masalah
pendidikan. Dengan begitu pekerjaan tidak melulu dilakukan hanya dalam kantor,
atau ruangan namun dalam jarak jauhpun kita bisa melakuakan bisnis kita.
siip
BalasHapus